This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

Bolehkah Wanita Sholat Tanpa Rukuh Atau Mukena?

Bolehkah Wanita Sholat Tanpa Rukuh Atau Mukena?
baca98.blogspot.com - Bolehkah Wanita Sholat Tanpa Rukuh Atau Mukena?

BAGI kebanyakan wanita muslimah di Indonesia, mukena punya posisi penting. Bukan saja sekadar dijadikan pakaian shalat, bahkan malah dianggap shalat itu tak sah kalau tak pakai mukena.

Sebelumnya perlu kita bedakan antara memakai mukena dgn menutup aurat. Seorang wanita bisa menutup aurat dgn model pakaian apapun, meskipun wujudnya bukan berupa mukena. Misalnya dgn memakai jilbab besar, dgn bawahan jubah / memakai pakaian semisalnya yg menutup semua aurat, dari ujung rambut hingga kaki, selain wajah dan telapak tangan.

Selain untk dikenakan shalat, mukena jg sering dijadikan maskawin / mahar. Entah siapa yg memulai kebiasaan ini, yg jelas kita sering dengar mukena disebut-sebut dlm lafadz ijab qabul. Mungkin bahasanya bukan mukena tetapi seperangkat alat shalat. Kalaulah tak menjadi maskawin, setidaknya mukena tetap ada di dlm salah satu parcel hantaran.

Mengingat begitu sakral penggunaan mukena dlm shalat bagi kaum hawa, serigkali orang beranggapan bahwa syarat sah shalat itu harus pakai mukena. Padahal kalau kita usut lebih jauh ke dlm kajian fiqih, sebenarnya yg menjadikan titik poin sah dan tidaknya shalat adlh menutup aurat. Kebetulan mukena memang dpt menutup aurat wanita juga.

Tapi pakaian yg menutup aurat wanita tentu saja tak harus selalu dlm bentuk mukena. Sebab syariat Islam pd dasarnya tak menetapkan model, bentuk, potongan, corak / warna tertentu dlm berpakaian / menutup aurat.

Pakaian model mukena ni memang memenuhi syarat dlm hal menutup aurat. Tetapi bukan berarti menjadi satu-satunya pakaian yg memenuhi syarat dlm menutup aurat. Jangan sampai shalat ditinggalkan cuma gara-gara tak ada mukena. Sebab yg jadi ukuran adlh urusan menutup auratnya, bukan mukenanya.

Para wanita di negeri Arab sana malah sama sekali tak pernah shalat pakai mukena. Mereka menggunakan abaya, yaitu sejenis pakaian khas wanita yg menutupi seluruh tubuh juga. Tetapi model, potongan dan coraknya tak seperti mukena. Dan yg paling membedakannya adlh warnanya yg hitam legam.

Ini sangat jauh berbeda dgn mukena khas bangsa kita yg umumnya berwarna putih. Walau pun saat ni mulai berkembang mukena dgn beragam warna dan motif, tetapi umumnya tetap dominan warna putih.
Kemudian, termasuk syarat sah shalat bagi wanita adlh menutup seluruh auratnya. Tak terkecuali menutup kepalanya. Terdapat sebuah hadis dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah SAW bersabda:

لَا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلَاةَ امْرَأَةٍ قَدْ حَاضَتْ إِلَّا بِخِمَارٍ

Allah tak menerima shalat wanita yg telah baligh, kecuali dgn memakai jilbab. (HR. Ahmad 25167, Abu Daud 641, Ibnu Khuzaimah no. 775 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Dari keterangan di atas, seorang wanita dibolehkan shalat tanpa memakai mukena, tapi dia harus tetap menutup aurat, dgn model pakaian apapun. [santi/islampos/rumahfiqih]

http://akhwatmuslimahindonesia.blogspot.com/

other source : http://kompas.com, http://akhwat.gamis-jersey.com, http://imgur.com

0 Response to "Bolehkah Wanita Sholat Tanpa Rukuh Atau Mukena?"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *