This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

[kisah yahudi] Cat Stevens Masuk Islam! (Yusuf Islam)

baca98.blogspot.com - Mukaddimah "clear: both; text-align: center;">Cat Stevens Masuk Islam! (Yusuf Islam)

Mukaddimah

Apa yg bakal saya katakan di sini adlh apa yg telah anda ketahui. Jadi ni agaknya untk menegaskan apa yg telah anda ketahui. Tentang risalah Nabi Muhammad salallahu alaihi wa sallam yg diberikan oleh Allah: agama kebenaran. Sejak awal mula penciptaan kita, sebagai manusia, kita telah diberikan kesadaran dan kewajiban. Manusia diciptakan sebagai kholifah di bumi dan karena itu, kita perlu menyadari kewajiban untk membuang seluruh khayalan dan mempersiapkan kehidupan di akhirat. Siapa pun yg terlewat dgn hal ini, tak akan mendapatkan kesempatan lain, karena dikatakan dlm Al-Qur’an, ketika manusia telah dihisab, ia akan berkata,Wahai Tuhan kami, kembalikanlah kami ke dunia dan berikanlah kami kesempatan. Tuhan akan berfirman,Jika Aku kembalikan kalian ke dunia, niscaya kalian akan melakukan seperti yg kalian dulu lakukan.
Kehidupan Saya Dulu
Saya hidup di dunia medern yg penuh kemewahan dan pertunjukan kehidupan tingkat tinggi. Saya lahir dlm keluarga kristen, tapi kita tahu bahwa tiap bayi yg lahir selalu membawa satu agama murni, dan orang tuanya lah yg bakal mengubah menjadi agama lain. Orang tua saya mewariskan agama ni (Kristen) dan saya hanya bisa mengambil jalan itu. Dulu saya diajari bahwa Tuhan itu ada, tapi karena kita tak punya hubungan langsung dengan-Nya, maka kita membuat hubungan itu melalui Yesus -ia dianggap sebagai pintu Tuhan. Dan ajaran itu saya terima, tapi saya tak menelan seluruhnya.
Suatu ketika, saya memandangi patung Yesus, saya berpikir ia hanyalah batu, tanpa kehidupan. Dan ketika ajaran kristen mengatakan bahwa Tuhan ada tiga, dlm hati saya bertanya-tanya, tapi tetap tak bisa berargumen. Kurang dan lebihnya saya meyakini itu, karena saya harus menghormati agama yg dianut oleh orang tua saya.
Berangsur-angsur, saya semakin jauh dari ajaran agama. Saya mulai bermain musik. Saya bermimpi menjadi penyanyi ternama. Semua hal yg saya lihat di film-film dan media mengakar kuat dlm pikiran saya, dan saya berpikir bahwa uang adlh tuhan saya. Saya memiliki seorang paman yg memiliki mobil yg bagus. Saya berkata dlm hati,Yah, ia telah melakukan segalanya untk uang, karena itu ia memiliki banyak uang. Orang-orang di sekitar saya memengaruhi saya untk menganggap dunia sebagai tuhan.
Saya putuskan setelah itu -inilah hidup saya- untk mendapatkan banyak uang dan memiliki kehidupan besar. Teladan figur saya adlh para penyanyi beken. Saya mulai mencipta lagu, tapi dlm hati saya adanya niatan kemanusiaan: jika saya kaya nanti saya bakal membantu orang-orang yg kurang mampu. (Dikatakan dlm Al-Qur’an bahwa ketika kita bernazar, kemudian setelah kita mendapat apa yg kita inginkan dan kita hati kita terus terpaut dengannya, maka kita bakal menjadi tamak).
Apa yg terjadi setelah itu, saya menjadi penyanyi yg sangat tenar, masih remaja, nama dan foto-foto saya ditampilkan di seluruh media. Semua itu membuat saya sangat bangga dan saya menginginkan kehidupan yg lebih besar lagi. Karena itu satu-satunya cara untk mendapatkan itu, saya menjadi pemabuk berat (dengan minuman keras dan narkoba).
Masa Pencarian
Setelah setahun mendapatkan kesusksesan finansial dan kehidupan yg tinggi, saya malah semakin sakit dan harus dibawa ke rumah sakit. Setelah itu, saya mulai berpikir: apa yg terjadi pd diri saya? Bukankah saya hanyalah sebuah tubuh, dan apakah tujuan hidup saya hanya untk memuaskan tubuh ini? Saya sadar sekarang, malapetaka ni adlh kemurahan yg Allah berikan kepada saya, kesempatan untk membuka mata saya -mengapa saya di sini? Mengapa saya berada di tempat tidur? Dan saya mulai mencari jawaban. Saat itu saya memiliki ketertarikan yg kuat terhadap kesufian timur. Saya mulai membaca dan hal pertama yg saya sadari adlh kematian, ruh yg keluar dan tak bisa dihentikan. Saya merasa mengambil jalan menuju kebahagiaan dan pencapaian yg tinggi. Saya mulai melakukan meditasi dan bahkan saya menjadi seorang vegetarian. Setelah itu, saya percaya pd kekuatan kedamaian dan bunga dan ni merupakan tren umum. Secara khusus saya percaya bahwa diri saya bukanlah hanya sebuah tubuh. Kesadaran ni muncul ketika saya berada di rumah sakit.
Suatu hari, saya berjalan kaki dan tiba-tiba hujan tiba. Saya berlari menuju suatu tempat untk berteduh, kemudian saya sadar,Tubuh saya basah, tubuh saya mengatakan tubuh saya basah Kejadian itu membuat saya berpikir tubuh bagaikan seekor keledai, ia harus diajari ke mana harus pergi. Jika tidak, ia akan membawamu ke mana pun yg ia suka.
Setelah itu, saya memiliki kemauan, hadiah dari Tuhan: ikuti kemauan Tuhan. Saya begitu tertarik dgn istilah baru dari agama timur. Saya mulai mencipta musik lagi dan kali ni saya lagu-lagu yg saya buat merefleksikan apa yg ada di pikiran saya. Saya ingat salah satu lirik lagu yg saya buat: I wish I knew, I wish I knew what makes the Heaven, what makes the Hell. Do I get to know You in my bed or some dusty cell while others reach the big hotel?
Saya jg mencipta lagu lain yg berjudul The Way to Find God Out.Setelah itu, bahkan saya menjadi semakin terkenal dlm dunia musik. Saya merasa berada dlm posisi yg sulit: di satu sisi saya menjadi semakin kaya dan terkenal dan di sisi lain saya ingin mencari kebenaran. Hingga saya berada pd satu keputusan bahwa saya akan mempelajari ajaran Buddha, tapi saya tetap merasa berat untk meninggalkan dunia. Jiwa saya terlalu terikat dgn dunia dan belum siap untk menjadi seorang Buddha yg mengasingkan diri dari masyarakat seutuhnya.
Islam Datang...
Saya telah mencoba Zen dan Ching, numerology, kartu tarot, dan astrologi. Saya mencoba membaca Injil kembali tapi tak menemukan apa pun. Pada masa ini, saya tak mengetahui apa pun tentang Islam dan kemudian keajaiban muncul: saudara saya yg baru mengujungi Masjid Jerusalem, sangat terkesan dgn masjid. Tidak seperti gereja dan sinagog yg terasa hampa, masjid selalu menebarkan atmosfir kedamaian dan ketenangan.
Ketika ia datang ke London, ia memberikan saya Al-Qur’an terjemahan. Ia tak masuk Islam tapi ia merasakan sesuatu yg berbeda dgn Agama Islam dan saya berpikir saya mungkin jg akan merasakannya.
Ketika saya menerima Kitab Al-Qur’an, sebagai sebuah petunjuk yg akan menjelaskan apa pun kepada saya -siapa saya?; apa tujuan hidup?; dan dari mana saya berasal?- Saya sadar ni adlh agama yg benar, agama yg bukan menurut penilaian Barat, agama yg bukan hanya diperuntukkan kepada orang yg sudah tua. Di Barat, seseorang yg ingin masuk sebuah agama dan memperlakukan agama itu sebagai jalan hidup dianggap fanatik. Saya bukan seorang fanatik. Saya sedikit bingung dgn tubuh dan ruh. Kemudian saya sadar tubuh dan ruh bukanlah satu. Semua orang tak perlu naik gunung dulu untk menjadi seorang agamis. Kita harus mengikuti Kehendak Tuhan. Dengan begitu derajad kita bisa naik melebihi malaikat. Dan hal pertama yg ingin saya lakukan saat itu adlh menjadi muslim.
Saya sadar setelah itu, bahwa segalanya milik Tuhan, Dzat yg tak tidur. Dia menciptakan segalanya. Dari sini saya mulai kehilangan kesombongan dlm diri, karena saya mulai berpikir bahwa alasan saya berada di sini bukan karena keagungan saya, tapi saya tak menciptakan diri saya sendiri dan tujuan saya berada di dunia adlh untk berserah diri kepada ajaran yg telah disempurnakan oleh Islam. Dari sini saya mulai menemukan keimanan. Saya merasa saya telah berislam. Dari Al-Qur’an akhirnya saya tahu bahwa seluruh nabi diutus oleh Allah dgn membawa satu risalah. Mengapa kemudian Yahudi dan Nasrani berbeda? Saya tahu kemudian bagaimana Yahudi tak mau meneriman Yesus sebagai nabi dan bagaimana mereka mengubah Kalam Ilahi. Bahkan akhirnya saya tahu bagaimana umat kristen salah memahami Kalam Ilahi dan memanggil Yesus sebagai anak Tuhan. Segalanya masuk akal. Inilah keindahan Al-Qur’an: menuntun anda untk bercermin dan berpikir, dan tak menyembah matahari dan bulan melainkan menyembah Dzat yg menciptakan segalanya. Al-Qur’an menuntun manusia untk merenungkan matahari, bulan, dan seluruh ciptaan Allah. Sadarkah kita betapa berbedanya matahari dgn bulan? Keduanya memiliki jarak yg berbeda dari bumi, tapi ukurannya nampak sama bagi kita, sekali waktu salah satu nampak mendahului yg lain.
Bahkan ketika banyak astronot melakukan penerbangan ke angkasa, mereka melihat betapa kecilnya bumi kita dibandingkan luasnya angkasa raya. Mereka menjadi semakin agamis, karena mereka telah melihat tanda-tanda Kekuasaan Allah.
Orang-orang yg beriman tak menganggap orang-orang kafir sebagai kawan dan menganggap orang-orang beriman sebagai saudara.
Karena itu, dari sini saya ingin bertemu kawan muslim saya.
Alhamdulillah Akhirnya Saya Masuk Islam
Kemudian saya memutuskan untk berkunjung ke Jerusalem (seperti yg dilakukan saudara saya). Ketika berada di sana, saya masuk masjid dan duduk di sana. Seseorang bertanya kepada saya tentang hajat saya. Saya katakan kepadanya bahwa saya seorang muslim. Kemudian ia menanyakan nama saya dan saya menjawab,Stevens. dan ia terlihat bingung. Kemudian saya ikut shalat berjamaah, tapi tak terlalu benar. Kembali ke London, saya bertemu seorang muslimah bernama Nafisa. Saya berkata padanya bahwa saya ingin masuk Islam. Kemudian ia memberitahu saya untk pergi ke sebuah masjid.
Saat itu tahun 1977, sekitar satu setengah tahun setelah saya menerima Al-Qur’an. Dan sekarang saatnya lah saya membuang keangkuhan dan semua tipu daya setan untk menerima satu petunjuk. Di hari Jum’at, setelah shalat Jum’at dilaksanakan, saya menemui Imam dan mengikrarkan syahadatain. Jadilah saya yg sebelumnya menjadi seseorang yg mendapatkan popularitas dan keberuntungan dunia dan seakan petunjuk adlh sesuatu yg dihindarkan dari saya, seberat apa pun saya mencarinya, kini menjadi muslim. Hingga akhirnya petunjuk itu datang dari Al-Qur’an dan kini saya sadar, saya memiliki hubungan langsung dgn Tuhan, tak seperti ajaran kristen dan agama lain yg saya pelajari. Suatu ketika, seorang wanita hindu berkata kepada saya,Anda tak paham hindu. Kami percaya kepada satu Tuhan; kami menggunakan objek-objek ni (berhala) hanya untk memusatkan pikiran. Apa yg ia katakan adlh cara untk mencapai Tuhan, mereka menciptakan sekutu bagi Tuhan, yaitu berhala-berhala itu. Tapi Islam menghilangkan penghalang itu. Salah satu hal yg membedakan orang-orang yg beriman dgn orang-orang kafir adlh shalat. Inilah proses pemurnian diri.
Akhirnya apa pun yg saya ceritakan adlh murni mengharap ridha Allah. Semoga anda mendapat inspirasi spiritual dari apa yg telah saya alami. Sekali lagi, ingin saya tekankan bahwa saya tak memiliki hubungan dgn muslim siapa pun sebelum saya masuk Islam. Pertama, saya membaca Al-Qur’an dan menyadari bahwa tak ada manusia yg sempurna. Islamlah yg sempurna. Dan jika kita semua mencontoh gaya hidup Nabi Muhammad salallahu alaihi wa sallam, kita semua akan sukses. Semoga Allah memberikan kepada kita petunjuk untk mengikuti jalan yg ditempuh Nabi Muhammad salallahu alaihi wa sallam. Amin!
Yusuf Islam (sebelumnya Cat Stevens)

Cat Stevens Masuk Islam! (Yusuf Islam)

Cat Stevens Masuk Islam! (Yusuf Islam)Redaksi
Semoga artikel ni bermanfaat bagi Anda. Dipersilakan membagikan artikel-artikel yg ada di blog ni tanpa perlu meminta izin kepada tim redaksi kisah muslim dunia dgn tetap mencantumkan sumber.

source : http://merdeka.com, http://docstoc.com

0 Response to "[kisah yahudi] Cat Stevens Masuk Islam! (Yusuf Islam)"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *