This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

Gerakan Kewargaan Muslim di Sektor Pertanian

Gerakan Kewargaan Muslim di Sektor Pertanian
KH. Fuad Affandi, Petani Muslim Itu Perlu Tarekat Sayuriah
Kalau seorang kiai mampu mengajar mengaji, memiliki pesantren dan menjadi ahli dakwah itu sudah biasa. Tetapi bagaimana jika ia mampu menggerakkan kaum tani menjadi petani yg berdaya saing? Itulah pengalaman yg perlu dipetik dari seorang Ulama terkemuka, pengasuh Pondok pesantren Al-Ittifaq, Rancabali Kabupaten Bandung. “Di tiap daerah masing-masing memiliki masalah hidup. Kebetulan di daerah saya mayoritas petani yg hidup dlm alam pedalaman yg lekat dgn cara hidup lambat, penuh dgn ketertutupan, takut hal-hal baru dan sulit diajak maju,” paparnya kepada Katakini.com, Jumat, 6 Maret 2015. Ia melanjutkan, “mental petani di sekitar saya ni sangat kabayan banget. Susah diajak maju, banyak pertimbangan untk bekerja, serba harus diajari dlm urusan apapun. Karena itulah saya berpikir kalau jadi kiai ingin memberikan kontribusi harus dilihat problem mendasar di masyarakat itu apa. Nah, Kalau petani di pedalaman yg mentalnya kayak kabayan diajari ritual terus justru repot. Bisa-bisa mereka punya alasan gemar ibadah ritual tapi melupakan tanggungjawab ekonomi keluarga,” jelasnya. Melihat realitas itu, Kiai Fuad lantas berseloroh, kalau saya di sini adlh pengerak tarekat. “Tetapi tarekat saya bukan tarekat eskapis yg ngumpul-ngumpul untk ritual, / gerakan radikal mengubah negara, melainkan tarekat gerakan ekonomi dan sosial kemasyarakatan. Saya sebut itu tarekat sayuriah karena saya dan teman-teman petani di sini mengurus budidaya sayur-mayur, haha,” ujarnya berseloroh. Sejalan dgn pemikiran Islam, Kiai Fuad Affandi memandang, kefakiran mendekatkan pd kekafiran. Karena alasan itulah ia punya impian agar kehidupan masyarakat itu seimbang dlm urusan apapun. “Seimbang duniawi dgn ukhrawi, seimbang antara pendidikan agama dan pendidikan umum, seimbang urusan keluarga dgn urusan warga, dan seterusnya,” paparnya. Kiai Fuad perlu menekankan pentingnya gerakan sosial kewargaan bagi para kiai jika kiai pesantren hanya berdakwah lisan tanpa teladan mustahil masyarakat berubah ke arah yg lebih baik. “Dakwah itu kan teladan, dan sebaik-baiknya teladan dgn amal, contoh konkret, empiris. Itu dakwah nabi.” ujarnya. KH Fuad Affandi adlh seorang ulama yg banyak menorehkan prestasi dlm bidang keilmuan pertanian. Berbagi penghargaan dan kiprah perjuangannya sangat gemilang, terekam dlm salahsatu buku terkenal berjudul “entrepreneur Organik; Rahasia Sukses KH Fuad Affandi bersama Tarekat Sayuriahnya, yg ditulis oleh Faiz Manshur. Kiai Nahdlatul Ulama ni merupakan sedikit tokoh yg keagamaan dlm bidang pertanian di Indonesia.-Agus Wahid
- SUMBER Katakini.com

0 Response to "Gerakan Kewargaan Muslim di Sektor Pertanian"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *