Sabtu minggu lalu, tanggal 22 Maret akan jadi hari bersejarah bagiku. Karena aku bisa keluar dari pintu kamar mandi yg terkunci tanpa harus berteriak maupun dibantu orang lain.
Pukul 8.45 menit, ibuku menelpon. Aku bilang ke ibu kalau aku kuliah pukul 9.45, jadi aku mau siap-siap mandi. Ibu mengerti dan menutup telpon. Kita memang suka mengobrol terutama saat ibu punya bonus telpon Telkoms*l.
Aku tak langsung ke kamar mandi. Malah meneruskan baca buku The Phanton of The Opera dulu 10 menit sebelum mandi.
Lalalala... Aku mandi deh.
Saat akan keluar dari kamar mandi, aneh sekali, pintu gagal dibuka. Padahal aku tak menguncinya. Kamar mandi dgn pegangan bulat itu tak pernah aneh-aneh sebelumnya.
Aku berusaha menenangkan diri. Tidak boleh panik. Tarik nafas dalam-dalam, keluarkan perlahan... Kemudian mencoba berpikir tentang solusi-solusi yg biasanya dipakai untk menyelamatkan orang yg terkunci dari dalam.
Kemungkinan pertama : Berteriak.
Kamar sebelah sedang menyetel musik keras sekali. Kalau aku berteriak dan orang mendengarnya, mereka akan berusaha menyelamatkanku. Padahal aku tak suka memancing perhatian orang-orang. Lagipula pintu utama kamarku terkunci jg dgn kunci menggantung di dalam. Penjaga kostan harus memanggil tukang kunci untk membuka dulu kunci kamar ku baru menyelamatkanku. Rasanya tak enak berteriak heboh. Lagipula, aku tak berpakaian lengkap. Tidak membawa handphone ke kamar mandi. Berteriak maupun berharap pd orang lain adlh ide yg buruk. Aku mencoret kemungkinan pertama.
Kemungkinan kedua : Mendobrak pintu.
Mustahil. Pintu kamar mandiku mengayunnya ke dalam. Sedangkan kalau aku mendobrak pintu berarti aku menendang pintu itu hingga mengayun ke luar. Dinding kamar mandiku adlh double triplek yg ada rongga di dalamnya. Aku tak tahu namanya apa. Teman-temanku sih selalu terkejut kalau tahu kamarku ni ternyata berdinding triplek. Karena penampakannya benar-benar seperti tembok. Kalau ditendang, seluruh dinding sepertinya akan rubuh. Kekuatanku mendobrak pintu jg lemah karena otot ku tak terlatih. Masa kecilku dihabiskan baca buku dan main catur sehingga aku sama sekali tak punya basis fisik yg kuat untk mendobrak. Aku jg jarang olahraga sih. Akhirnya aku mencoret kemungkinan kedua ini.
Kemungkinan ketika : Mencongkel pegangan pintu.
Aku memutar-mutar pegangan pintu bulat itu sampai akhirnya menemukan sebuah baut. Dengan tangan kosong, aku berusaha membuka baut itu. Berhasil! Terimakasih Mc Giver atas inspirasinya. Tapi masih ada satu baut lagi. Jari-jariku rasanya sakit karena sempitnya sela-sela gagang pintu itu. Di dalamnya jg berkarat. Kedua baut yg panjangnya seruas jari telunjuk itu berhasil lepas.
Gagang pintu yg aku preteli |
Aku jadi lemas dan haus. Rasanya sudah lama sekali aku di kamar mandi.
Aku mengambil handuk di gantungan dan menjadikannya alas untk duduk. Rasanya ngos-ngosan sekali. Aku harus istirahat dulu.
Selang beberapa menit, aku berdiri dan mengintip ke pintu yg bolong itu. Mengorek-ngorek kaitan kunci di dlm yg macet. Mencoba mencari alasan kenapa gagang pintu terlepas tapi pintunya masih terkunci.
Aku kembali beristirahat. Mengingat-ingat tentang cerita mengenai orang yg terkunci di dlm ruangan.
Di koran kompas bertahun-tahun yg lalu di topik dunia, aku pernah membaca cerita tentang seorang pekerja yg terkunci di dlm lemari penyimpanan makanan. Ruangan itu dingin sekali. Ia terkunci di dalamnya berjam-jam dan kemungkinan bisa mati beku. Karena dia adlh orang yg optimis dan tipe orang yg berjuang untk bertahan hidup. Dulunya, dia pernah berlatih tentang survival. Dalam teori survival itu, agar dpt bertahan hidup dlm suhu yg sangat dingin, orang yg terperangkap di dlm ruangan dingin itu harus merendam kakinya. Setelah melakukan itu, dia harus berdiri berjam-jam dgn posisi seperti itu. Seorang pekerja lain akhirnya membuka kunci gudang makanan itu dan terkejut menemukannya menggigil kedinginan. Setidaknya dia selamat. Aku lupa nama dan dari negara mana dia berasal. Aku sudah mencoba googling cerita ini. Tapi tak berhasil menemukannya. Sudah lama sekali.
Cerita kedua adlh tentang magician yg ahli dlm membuka berbagai kunci. Dia tak pernah gagal sebelumnya. Aku mendengar cerita ni dari pidato Anies Baswedan di kampus di awal kuliah dulu. Aku lupa nama dan negaranya juga. Pokoknya, magician ni diberi tantangan untk membuka kunci di sel penjara paling aman sedunia yg memiliki sistem kunci dan pengamanan berlapis. Pintu dlm penjara itu banyak sekali dan sulit ditembus bahkan oleh para ahli kunci sekalipun. Magician ni dimasukkan ke dlm sel penjara dan ditantang untk membuka tiap kunci di penjara sampai ia bisa keluar dari rutan itu. Sipir penjara yg menantangnya menjelaskan dgn detail sistem apa saja yg digunakan penjara itu di tiap pintunya. kemudian si Magician ditinggal di dlm dan hanya diawasi oleh kamera, mirip dlm tayangan dunia lain gitu deh. Ia duduk berpikir di dlm sel begitu lama sampai akhirnya melambai pd kamera bahwa ia menyerah. Setelah itu, sipir menjemputnya di dlm sel sambil berkata bahwa sebenarnya ia tak mengunci satu pintu pun. Pikirannya lah yg terkunci, bukan pintu itu.
Aku tak mau pikiranku yg terkunci di dlm kamar mandi.
Di film action, tokoh-tokohnya sering menyusup di dlm gedung yg diawasi dgn ketat lewat lubang angin yg ada di sekitar gedung. Aku mencari-cari lubang angin yg mungkin. Ini rumah lantai 3. Agak ngeri jg kalau lubang angin yg aku temukan ternyata mengarah keluar rumah dan aku harus melompat, Membayangkannya saja ngeri.
Ternyata ada lubang angin di pintu yg letaknya sejajar dgn siku ku. Lubang angin itu bisa dilepas, terbuat dari bahan plastik tanpa baut sama sekali. Ukurannya kira-kira 40x25 cm.
Aku melepasnya hingga pintu itu bolong.
Aku menemukan kemungkinan keempat : Lubang angin!
Aku mencoba memasukkan kepalaku ke lubang angin. Tidak muat. Kalau kepalaku muat, belum tentu bagian tengah tubuhku muat. Ada kemungkinan di bahu, dada / pinggul akan sulit keluar. Jika ternyata macet di tengah, aku akan kembali ke kemungkinan pertama. Berteriak. Untuk itu, aku mencoba berpakaian seadanya. Tidak ada kerudung di kamar mandi. Aku bisa menggunakan handuk yg tadinya aku pakai buat alas untk kerudung nantinya. Sekuriti kostan lelaki. Aku tak mau dia menyelamatkan aku dlm keadaan tak pakai kerudung. Sekalipun ni darurat.
Aku mencoba mengatur kepala. Posisiku sudah siap merangkak seperti yg biasanya diajarkan pas pramuka jaman sekolah dulu.
Kepalaku bisa masuk lubang. Tinggal bahuku. Tapi aku sulit bergerak ke depan karena tanganku masih ada di dlm kamar mandi semua. Maka, setidaknya, tanganku harus keluar lebih dahulu dari bahu.
Siku ku lecet. Tak apa, asal bisa keluar. Tangan kanan sudah keluar, saatnya tangan kiri sehingga nanti kaki ku akan berkoordinasi dgn tangan untk merangkak di tengah lubang angin.
Tangan kiri berhasil keluar.
Bahuku lolos juga, di bagian dada cukup sulit. aku menahan nafas dan berusaha memipihkan tubuh sambil bershalawat untk menenangkan diri.
Berhasil.
Sekarang pinggul. Ini terasa lebih mudah dari bagian kepala, bahu dan dada. Tapi justru lecetnya semakin banyak.
Seluruh tubuhku, sedikit demi sedikit akhirnya keluar juga. Yeeeey!!!!
Aku langsung minum dan rasanya seperti dehidrasi. Kemudian mengirim SMS ke mbak Wahyu yg kamarnya ada di lantai bawah, memberitahunya aku baru saja keluar dari kamar mandi yg terkunci dan sekarang sudah berhasil keluar. Itu sekitar jam 10.20. Mbak Wahyu yg saat itu libur kerja baru membalas pesan pukul 11.01 karena sedang mencuci, dia bertanya apakah aku masih terkunci / sudah keluar. Aku jawab kalau aku sudah berhasil keluar.
Dia menelepon. Menanyakan keadaanku. Aku memintanya membawa obat-obatan yg dia punya karena seluruh tubuhku lecet dan tergores semua. Dia bilang sebentar lagi akan ke kamarku di lantai 3.
Aku masih ngos-ngosan dan memandang pintu. Tak lama, mbak Wahyu datang membawa alkohol dan plester luka sambil tertawa bagaimana ceritanya aku bisa terkunci. Dia cukup kaget aku bisa muat di lubang angin sekecil itu. Mbak Wahyu membersihkan luka-lukaku dgn alkohol. Perihnya luar biasa!
Ini lubang anginnya, Lihat lubang di bagian pegangan pintunya |
Dia datang dan tertawa, kok bisa-bisanya aku keluar dari lubang angin sekecil itu. Ia mencoba membuka pintu yg terkunci. Gagal. Dia bilang akan memanggil tukang kunci.
Tukang kunci datang. Mengecek pintu itu dan tertawa bagaimana mungkin aku bisa keluar dari lubang angin itu. Dia menggunakan alat-alatnya untk membuka pintu itu. Berhasil. Pintu kamar mandi terbuka.
Dia bilang akan mengganti jenis pengunci pintunya dgn yg plastik. Pegangan maupun kuncinya.
Aku menyerahkan sepenuhnya urusan kunci ni pd security kostan dan tukang kunci. Aku lemas dan gemetaran. Mbak Wahyu bilang sebentar lagi sarapan sudah siap. Dia masak ayam kecap dan tumis kangkung.
Aku lapar sekali.
Ternyata ayam kecapnya pakai saus tiram. TT____TT
Aku tak bisa makan sesuatu yg mengandung tiram sekalipun cuma dlm bentuk saos. Sudahlah, makan tumis kangkung saja sudah membuatku bahagia.
Karena, percayalah bahwa makan kangkung memang jauh lebih enak daripada terkunci di dlm kamar mandi.
0 Response to "[cinta] Kronologi Pas Aku Terkunci di Kamar Mandi"
Post a Comment