This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

[Murottal] Khutbah Jumat - Muslim Yang Berkwalitas

Khutbah Jumat - Muslim Yang Berkwalitas
Artinya:
“Maka karena itulah (mereka) kepada agama ¡tu, dan tetaplah sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah: “Aku beriman kepada semua Kitab yg diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kamu. Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah kembali (kita)”. (Asy Syura 15).
Prinsip apakah yg seharusnya ditanamkan dlm jiwa dan dada seorang Mukmin dan Muslim, agar supaya menjadi hamba yg berkwalitas. Surat Asy-Syura ayat 15 di atas memberikan perincian prinsip seorang hamba dlm rangka meningkatkan kwalitasnya. Prinsip itu antara lain :
Pertama, tak bosan-bosan meningkatkan seruan dan ajakan untk beragama, kapan dan dimana saja kita berada, dlm kondisi dan situasi apapun. Dakwah tak hanya tugas dan para ‘Ulama, tetapi siapapun dituntut untk berdakwah agar mendapatkan predikat hamba yg berkwalitas. Dakwah dimaksud sesuai dgn profesi masing masing. Landasan berdakwah adlh agama. Ajak dan serulah istri, keluarga, tetangga kita agar mereka benar-benar berjalan di atas rel sesuai dgn kehendak Allah dan Rasul Nya.
Syari’ah agama menjadi landasan berdakwah agar dakwah itu berkesan dan terarah. Syari’ah agama itu jg yg pernah diturunkan kepada Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa. Dengan demikian misi dakwah Rasul dan pertama sampai Rasul terakhir adlh sama, yakni mengajak semua orang untk bertauhid, mempunyai aqidah yg kuat. Sebagaimana disebutkan dlm surat Ali ‘Imran ayat 19 :
Khutbah Jumat - Muslim Yang Berkwalitas
Artinya:
Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yg telah diberi Al-Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa yg kafir terhadap ayat ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya” . (Ali imran 19).
Aqidah seperti inilah yg hams ditanamkan ke dada tiap Muslim, sehingga tak pernah luntur oleh pengaruh apapun.
Kedua adalah prinsip istiqomah. lstiqomah adlh teguh terhadap pendirian, termasuk di dlm mempertahankan akidah, tanpa terpengaruh oleh situasi dan kondisi, laksana batu karang yg berada dlm lautan yg tak pernah tergoyahkan oleh dahsyatnya gelombang. Begitu seyogyanya prinsip kita menuju hamba Allah yg berkwalitas. Kadang-kadang di antara kita masih belum menampakkan kesepakatan pendapat, masih teijadi simpang siur, belum menunjukkan adanya prinsip istiqomah dlm beragama.
Ketiga, jangan mengikuti hawa nafsu ankara murka yg sengaja mau menghancurkan aqidah Islam.
Keempat, yakin dan percaya terhadap apa yg diturunkan oleh Allah, yakni Kitab Al-Qur’an sebagai dasar dan pegangan hidup.
Kelima, berlaku adil, yaitu meletakkan sesuatu pd tempat / proporsi yg sebenarnya. Umur panjang yg diberikan Allah kita pergunakan sebagaimana mestinya, yakni untk beribadah dan berbaktikepada Allah.
Keenam, berikrar bahwa Allah adlh Tuhan dan Pencipta kita semua. Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu sekalian. Tiada Tuhan lain yg kita yakini kecuali hanya Allah.
Ketujuh, menegakkan prinsip toleransi ummat beragama. Bagi amal-amal kami, dan bagi kalian am al-amal kalian. Masing-masing mempertanggungjawabkan amal perbuat annya, menjaga kondisi untk tak saling mencela satu sama lainnya.
Amal-amal perbuatan yg dimaksud adalah, ibadah ibadah kami yg penuh dgn ridlo dan maghfirah Allah. Dan amal-amal kalian adlh perbuatan kalian yg penuh murka dan laknat Allah.
Jadi menurut susunan sastra arab, bahwa Firman Allah “Lakum diinukum waliyadiin” dan “Walanaa a’maalunaa walakum a’amaalukum”, itu seakan-akan mengandung pilihan dlm memilih agama dan dlm pelaksanaan ibadah. Akan tetapi ada konsekwensi pilihan itu, yakni silahkan kalian beribadah menurut cara agama kalian yg penuh dgn kutukan dan laknat Allah. Dan kami beribadah sesuai dgn ajaran agama kami yg penuh dgn ridlo Allah.
Kedelapan, hilangkan pertengkaran / perdebatan antara kami dan kamu. Tidak usah dipaksakan adanya perdebatan dan pertengkaran di antara kita, semuanya sudah cukup jelas dan gamblang, karena nanti akan terlihat di hari akhirat siapa yg benar dan siapa yg salah
Kesembilan, kita yakin bahwa Allah nanti akan mengumpulkan kita di akhirat kelak. Di smi ada hari himpunan, ada hari pengadilan, ada hari timbangan. Disinilah proses peradilan yg sesungguhnya, kita tak bisa inkar dan perbuatan kita, mana yg hak dan mana yg batil akan terlihat jelas. Berkwalitas / tidak, konsisten / tidak, di pengadilan Allah akan terjawab dan terbukti, dan kita semua akan menyaksikan.
Dan kesepuluh, bahwa kita akan dikembalikan kepada yg menciptakan kita, yakni Allah SWT.
Sepuluh prinsip inilah, kita pergunakan sebagai bahan renungan dan kajian, agar kita termasuk hamba Allah yg berkwalitas.
Khutbah Jumat - Muslim Yang Berkwalitas

0 Response to "[Murottal] Khutbah Jumat - Muslim Yang Berkwalitas"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *