baca98.blogspot.com - SPERMA,PERMA, yaitu Pengertian Sperma, Struktur Sperma, Proses Terbentuknya Sperma, Analisa Sperma, dan Kelainan pd Sperma. Langsung saja kita masuk ke dlm pembahasannya.
PENGERTIAN SPERMA
Sperma merupakan sel yg berasal dari sistem reproduksi laki-laki. Sel inilah yg akan membuahi ovum (sel telur pd perempuan) yg terjadi didalam sistem reproduksi wanita. Sel sperma dan ovum merupakan cikal bakal seseorang yg berada dlm kandungan, apakah itu laki-laki maupun perempuan.
Sel sperma berbentuk seperti kecebong yg berukuran 5 x 3 µm dan ekornya mempunyai panjang 50 µm, yg tersusun atas tiga bagian, yaitu kepala, leher dan ekor, dan sel ni akan bergerak untk mencapai ovum. Sel sperma terdiri atas beberapa enzim untk dpt bertahan dan menembus ovum, dan jg terdapat mitokondria pd yg berfungsi sebagai energi agar ekor dpt menggerakkan sperma untk maju.
Sperma ni dibawa bersama cairan semen (mani) ketika dikeluarkan (diejakulasikan) melalui lubang urethra pd penis, yg selanjutnya akan menuju ke vagina untk melakukan fungsi utamanya, yaitu sebagai fungsi reproduksi jg berkembang biaknya manusia dan jg hewan, dgn kemampuan sperma untk menembus lapisan terluar dari ovum sehingga terjadi fertilisasi (pembuahan)
STRUKTUR SPERMA
Sperma terdiri atas 3 bagian, yaitu:
1. Kepala Kepala sperma berbentuk lonjong, mengandung nukleus (inti), inti tersebut mengandung DNA / informasi genetik yg akan diwariskan nantinya. Pada kepala sperma jg terdapat enzim-enzim, seperti enzim hialuronidase, yg berfungsi untk menembus lapisan koronaradiata pd ovum, dan enzim akrosin yg menembus zona pelusida.
3. Ekor Ekor sperma berupa flagella (alat gerak) berbentuk sitoskeleton yg berukuran panjang yg berfungsi untk mendorong sperma kedepan, dgn kecepaatan 30 inci / jam.
PROSES TERBENTUK SPERMA
Pembentukan sperma disebut dgn spermatogenesis yg terjadi didalam tubulus seminiferus, yg berawal dari spermatogonium yg terletak pd tubulus seminiferus. Tubulus seminiferus terdapat pd ruang-ruang didalam tesis (lobulus testis). Satu testis mempunyai lebih kurang 250 lobulus testis.
Baca jg : Alat Reproduksi Pria dan Fungsinya
Pembentukan sperma diatur oleh sistem hormonal, yaitu hormon LH (Luteinizing Hormone) yg terletak di hipofisis anterior berfungsi untk meransang sel leyding menghasilkan testosteron, yg mana testosteron ni yg berfungsi pd pembelahan sel-sel germinal (spermatogenesis) dan jg sebagai pemacu untk tumbuhnya sifat kelamin sekunder, seperti kumis, janggut, dada yg berbentuk bidang, dan jg distribusi rambut ditempat lainnya. Kemudian ada hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) yg meransang sertoli untk membentuk ABP (Androgen Binding Protein) yg membuat spermatogonium untk memulai proses spermatogenesis, sertoli ni jg berfungsi untk memberi makan spermatozoa. Fungsi FSH jg meliputi perannya pd proses spermiogenesis, yaitu perubahan dari spermatid menjadi sperma. Selanjutnya jg ada peran dari GH (Growth Hormone) yg mengatur pembelahan awal spermatogonia.
Tahap pembentukan spermatozoa terdiri atas tiga tahap, yaitu:
1. Spermatositogenesis Proses ni merupakan tahap dimana spermatogonia mengalami mitosis dan menjadi spermatosit primer. Spermatogonia bersifat diploid (2n) / mengandung 23 pasang kromosom. Spermatosit primer yg terbentuk jg bersifat diploid (2n).
2. Meiosis Setelah spermatosit primer terbentuk, maka sitoplasma yg terbentuk jg semakin banyak dan terjadilah proses meiosis. Spermatosit primer berubah menjadi spermatosit sekunder yg bersifat haploid (n) kromosomnya. Kemudian spermatosit sekunder membelah lagi pd proses meiosis II dan membentuk lagi n kromosom, sehingga terbentuklah empat buah spermatid yg jg bersifat haploid (n).
3. Spermiogenesis Proses ni merupakan perubahan dari spermatid menjadi spermatozoa (sel sperma matang). Spermatid yg awalnya hanya berbentuk seperti sel-sel epitel yg sederhana, pd proses ni mengalami transformasi yg signifikan, yaitu mengalami pemanjangan sehingga terbentuklah struktur yg jelas dari sperma, yaitu mempunyai bagian kepala, midpiece, dan ekor.
Sperma yg matang ni akan dikeluarkan melalui meatus urethra (saluran pd penis) bersama dgn cairan yg diproduksi oleh kelenjar vesikula seminalis yaitu berupa cairan semen yg kental, mengandung fruktosa, asam askorbat, enzim koagulasi (vesikulase) dan prostaglandin. Selanjutnya sperma bercampur dgn cairan dari kelenjar prostat yg berupa cairan seperti susu yg bersifat sedikit asam sitrat, dan jg enzim PSA (prostate spesific antigen), cairan ni berperan dlm aktivasi sperma dan jumlahnya jg banyak, yaitu mencapai 1/3 volume dari pd semen (cairan sperma). Dan yg terakhir sperma tersebut bercampur dgn cairan yg di produksi oleh kelenjar cowper (bulbourethra), yg berupa cairan mukoid kental, berwarna bening, yg menetralkan sisa urin yg asam didalam saluran urethra. Setelah itu semua tercampur, maka semen pun diejakulasikan melalui meatus urethra.
KELAINAN PADA SPERMA
Untuk mengetahui kelainan pd sperma, perlu dilakukan pemeriksaan secara langsung dan jg pemeriksaan dibawah mikroskop, pemeriksaan ni disebut dgn analisa sperma. Analisa sperma dilakukan dgn cara memeriksa sperma yg biasa dikeluarkan dgn cara onani / koitus (hubungan badan) terputus. Sperma yg diejakulasikan di tampung dlm wadah yg bersih dan tak bereaksi apa-apa terhadap sperma, yg biasa digunakan adlh tabung reaksi berukuran 50-100 ml ataupun kaca. Kemudian tempat tersebut ditutup agar tak terkontaminasi.
Sebelum kita membahas mengenai kelainan-kelainan yg terdapat pd sperma, yg biasanya berujung pd infertilitas (kemandulan), maka perlu diperhatikan terlebih dahulu batas-batas normal pd sperma, karakteristik sperma normal disebut dgn Normozoospermia.
Analisa sperma secara makroskopis bertujuang untk mengamati :
1. Liquefaction Sperma yg kental akan mencair (liquefaction) pd suhu kamar dlm waktu 15-20 menit. Hal ni terjadi karena daya kerja enzim seminim yg dihasilkan oleh kelenjar prostat. Bila sperma yg baru diejakulasikan tampak langsung encer, berarti terdapat kelainan pd vesika seminalisnya. Jika sperma setelah 20 menit belum jg mencair, maka terdapat kelainan pd sistem koagulasinya yaitu pd enzim seminin yg dihasilkan oleh kelenjar prostat.
2. Volume Volume normal sperma adlh 2-3 ml. Volume yg lebih dari 8 ml disebut dgn hiperspermia yang biasa disebabkan oleh aktivitas yg berlebihan oleh kelenjar prostat, dan dpt jg disebabkan oleh ketidakseimbangan hormonal yg biasa diakibatkan oleh obat-obatan. Sedangkan volume yg kurang dari 1 ml disebut dgn hipospermia yg biasa disebabkan oleh ejakulasi yg terlalu sering, dan jg akibat vesica seminalis yg obstruksi (menyempit).
3. Bau sperma Bau sperma sangat khas, yaitu seperti bau bunga akasia. Bau ni disebabkan oleh oksidasi spermin, yaitu suatu poliamin alifatik yg dihasilkan oleh kelenjar prostat. Kelainan seperti infeksi dpt membuat sperma menjadi bau busuk.
4. pH pH normal pd sperma adlh 7, 2 - 7, 8. pH yg rendah biasa terjadi karena kelainan pd kelenjar prostat, epididimis, vesika seminalis, dan kontaminasi dgn air seni.
5. Warna sperma Warna sperma normal yaitu putih keruh dan sedikit keabu-abuan. Ketidaknormalan pd warna sperma bisa disebabkan oleh infeksi saluran genitalia, yg dpt menyebabkan warna menjadi kekuningan. Warna sperma jg dpt menjadi kemerahan jika terdapat perdarahan pd saluran genitalia.
6. Kekentalan (viskositas) Kekentalan pd sperma dpt diperiksa dgn cara menyentuh sperma dgn pengaduk, kemudian terbentuk benang yg panjangnya secara normal yaitu 3-5 cm. Jika viskositas lebih dari batas normal, kelainan bisa terdapat pd jumlah sel sperma yg terlalu banyak, gangguan liquefaction, dan akibat pengaruh obat-obatan.
Analisa sperma secara mikroskopik, didapatkan:
1. Jumlah sperma Jumlah sel sperma normal adlh 200 juta/ml. Jumlah sel sperma yg kurang dari 20 juta/ml disebut dgn Oligozoospermia Ketika tak dijumpai sel spermatozoa dlm sperma yg diperiksa, maka disebut dgn Azospermia, sedangkan jika sama sekali tak dpt terjadi ejakulasi sperma pd seseorang, maka disebut dgn Aspermia.
2. Morfologi sperma Pada pemeriksaan ini, diperhatikan tentang ukuran, bentuk, dan penampilan sel sperma. Dimana harus lebih dari 50% sel yg diperiksa tampak normal dlm ukuran, bentuk, dan panjangnya. Bentuk yg tak normal pd sperma dpt dijumpai seperti bagian bagian nya yg rusak, seperti kepala, midpiece, dan ekornya. Jika morfologi sperma yg normal hanya berjumlah kurang dari 30 %, maka disebut dgn Teratozoospermia.
3. Motilitas sperma Motilitas (gerak) sperma normal akan bergerak maju dlm garis lurus dgn kecepatan yg baik, normalnya, jumlah sel sperma yg bergerak normal dan aktif dlm 1 jam setelah ejakulasi mencapai lebih dari 50% Menurut WHO, motilitas sperma digolongkan dlm empat tingkatan, yaitu:
Kelainan pd motilitas sperma disebut dgn Asthenozoospermia.
Inilah postingan kali ni mengenai Pengertian Sperma, Struktur Sperma, Proses Terbentuknya Sperma, Analisa Sperma, dan Kelainan pd Sperma, semoga bermanfaat bagi sobat dan bisa menambah pengetahuan sobat semuanya.
PENGERTIAN SPERMA
Sperma merupakan sel yg berasal dari sistem reproduksi laki-laki. Sel inilah yg akan membuahi ovum (sel telur pd perempuan) yg terjadi didalam sistem reproduksi wanita. Sel sperma dan ovum merupakan cikal bakal seseorang yg berada dlm kandungan, apakah itu laki-laki maupun perempuan.
Sel sperma berbentuk seperti kecebong yg berukuran 5 x 3 µm dan ekornya mempunyai panjang 50 µm, yg tersusun atas tiga bagian, yaitu kepala, leher dan ekor, dan sel ni akan bergerak untk mencapai ovum. Sel sperma terdiri atas beberapa enzim untk dpt bertahan dan menembus ovum, dan jg terdapat mitokondria pd yg berfungsi sebagai energi agar ekor dpt menggerakkan sperma untk maju.
Sperma ni dibawa bersama cairan semen (mani) ketika dikeluarkan (diejakulasikan) melalui lubang urethra pd penis, yg selanjutnya akan menuju ke vagina untk melakukan fungsi utamanya, yaitu sebagai fungsi reproduksi jg berkembang biaknya manusia dan jg hewan, dgn kemampuan sperma untk menembus lapisan terluar dari ovum sehingga terjadi fertilisasi (pembuahan)
STRUKTUR SPERMA
Sperma terdiri atas 3 bagian, yaitu:
1. Kepala Kepala sperma berbentuk lonjong, mengandung nukleus (inti), inti tersebut mengandung DNA / informasi genetik yg akan diwariskan nantinya. Pada kepala sperma jg terdapat enzim-enzim, seperti enzim hialuronidase, yg berfungsi untk menembus lapisan koronaradiata pd ovum, dan enzim akrosin yg menembus zona pelusida.
Artikel Penunjang : Pengertian, Sifat, Fungsi dan Macam Macam Enzim2. Midpiece Bagian tengah sperma ni dibungkus oleh mitokondria yg merupakan sumber energi bagi sperma. Yang mana mitokondria ni mempunyai mikrotubulus yg berjumlah 11 buah, dan mempunyai ATP-ASE untk menghidrolisis ATP, sehingga terbentuklah emergo.
3. Ekor Ekor sperma berupa flagella (alat gerak) berbentuk sitoskeleton yg berukuran panjang yg berfungsi untk mendorong sperma kedepan, dgn kecepaatan 30 inci / jam.
![]() |
Struktur Sperma |
PROSES TERBENTUK SPERMA
Pembentukan sperma disebut dgn spermatogenesis yg terjadi didalam tubulus seminiferus, yg berawal dari spermatogonium yg terletak pd tubulus seminiferus. Tubulus seminiferus terdapat pd ruang-ruang didalam tesis (lobulus testis). Satu testis mempunyai lebih kurang 250 lobulus testis.
Baca jg : Alat Reproduksi Pria dan Fungsinya
Pembentukan sperma diatur oleh sistem hormonal, yaitu hormon LH (Luteinizing Hormone) yg terletak di hipofisis anterior berfungsi untk meransang sel leyding menghasilkan testosteron, yg mana testosteron ni yg berfungsi pd pembelahan sel-sel germinal (spermatogenesis) dan jg sebagai pemacu untk tumbuhnya sifat kelamin sekunder, seperti kumis, janggut, dada yg berbentuk bidang, dan jg distribusi rambut ditempat lainnya. Kemudian ada hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) yg meransang sertoli untk membentuk ABP (Androgen Binding Protein) yg membuat spermatogonium untk memulai proses spermatogenesis, sertoli ni jg berfungsi untk memberi makan spermatozoa. Fungsi FSH jg meliputi perannya pd proses spermiogenesis, yaitu perubahan dari spermatid menjadi sperma. Selanjutnya jg ada peran dari GH (Growth Hormone) yg mengatur pembelahan awal spermatogonia.
Tahap pembentukan spermatozoa terdiri atas tiga tahap, yaitu:
1. Spermatositogenesis Proses ni merupakan tahap dimana spermatogonia mengalami mitosis dan menjadi spermatosit primer. Spermatogonia bersifat diploid (2n) / mengandung 23 pasang kromosom. Spermatosit primer yg terbentuk jg bersifat diploid (2n).
2. Meiosis Setelah spermatosit primer terbentuk, maka sitoplasma yg terbentuk jg semakin banyak dan terjadilah proses meiosis. Spermatosit primer berubah menjadi spermatosit sekunder yg bersifat haploid (n) kromosomnya. Kemudian spermatosit sekunder membelah lagi pd proses meiosis II dan membentuk lagi n kromosom, sehingga terbentuklah empat buah spermatid yg jg bersifat haploid (n).
3. Spermiogenesis Proses ni merupakan perubahan dari spermatid menjadi spermatozoa (sel sperma matang). Spermatid yg awalnya hanya berbentuk seperti sel-sel epitel yg sederhana, pd proses ni mengalami transformasi yg signifikan, yaitu mengalami pemanjangan sehingga terbentuklah struktur yg jelas dari sperma, yaitu mempunyai bagian kepala, midpiece, dan ekor.
Sperma yg matang ni akan dikeluarkan melalui meatus urethra (saluran pd penis) bersama dgn cairan yg diproduksi oleh kelenjar vesikula seminalis yaitu berupa cairan semen yg kental, mengandung fruktosa, asam askorbat, enzim koagulasi (vesikulase) dan prostaglandin. Selanjutnya sperma bercampur dgn cairan dari kelenjar prostat yg berupa cairan seperti susu yg bersifat sedikit asam sitrat, dan jg enzim PSA (prostate spesific antigen), cairan ni berperan dlm aktivasi sperma dan jumlahnya jg banyak, yaitu mencapai 1/3 volume dari pd semen (cairan sperma). Dan yg terakhir sperma tersebut bercampur dgn cairan yg di produksi oleh kelenjar cowper (bulbourethra), yg berupa cairan mukoid kental, berwarna bening, yg menetralkan sisa urin yg asam didalam saluran urethra. Setelah itu semua tercampur, maka semen pun diejakulasikan melalui meatus urethra.
![]() |
Spermatogenesis |
KELAINAN PADA SPERMA
Untuk mengetahui kelainan pd sperma, perlu dilakukan pemeriksaan secara langsung dan jg pemeriksaan dibawah mikroskop, pemeriksaan ni disebut dgn analisa sperma. Analisa sperma dilakukan dgn cara memeriksa sperma yg biasa dikeluarkan dgn cara onani / koitus (hubungan badan) terputus. Sperma yg diejakulasikan di tampung dlm wadah yg bersih dan tak bereaksi apa-apa terhadap sperma, yg biasa digunakan adlh tabung reaksi berukuran 50-100 ml ataupun kaca. Kemudian tempat tersebut ditutup agar tak terkontaminasi.
Sebelum kita membahas mengenai kelainan-kelainan yg terdapat pd sperma, yg biasanya berujung pd infertilitas (kemandulan), maka perlu diperhatikan terlebih dahulu batas-batas normal pd sperma, karakteristik sperma normal disebut dgn Normozoospermia.
Analisa sperma secara makroskopis bertujuang untk mengamati :
1. Liquefaction Sperma yg kental akan mencair (liquefaction) pd suhu kamar dlm waktu 15-20 menit. Hal ni terjadi karena daya kerja enzim seminim yg dihasilkan oleh kelenjar prostat. Bila sperma yg baru diejakulasikan tampak langsung encer, berarti terdapat kelainan pd vesika seminalisnya. Jika sperma setelah 20 menit belum jg mencair, maka terdapat kelainan pd sistem koagulasinya yaitu pd enzim seminin yg dihasilkan oleh kelenjar prostat.
2. Volume Volume normal sperma adlh 2-3 ml. Volume yg lebih dari 8 ml disebut dgn hiperspermia yang biasa disebabkan oleh aktivitas yg berlebihan oleh kelenjar prostat, dan dpt jg disebabkan oleh ketidakseimbangan hormonal yg biasa diakibatkan oleh obat-obatan. Sedangkan volume yg kurang dari 1 ml disebut dgn hipospermia yg biasa disebabkan oleh ejakulasi yg terlalu sering, dan jg akibat vesica seminalis yg obstruksi (menyempit).
3. Bau sperma Bau sperma sangat khas, yaitu seperti bau bunga akasia. Bau ni disebabkan oleh oksidasi spermin, yaitu suatu poliamin alifatik yg dihasilkan oleh kelenjar prostat. Kelainan seperti infeksi dpt membuat sperma menjadi bau busuk.
4. pH pH normal pd sperma adlh 7, 2 - 7, 8. pH yg rendah biasa terjadi karena kelainan pd kelenjar prostat, epididimis, vesika seminalis, dan kontaminasi dgn air seni.
5. Warna sperma Warna sperma normal yaitu putih keruh dan sedikit keabu-abuan. Ketidaknormalan pd warna sperma bisa disebabkan oleh infeksi saluran genitalia, yg dpt menyebabkan warna menjadi kekuningan. Warna sperma jg dpt menjadi kemerahan jika terdapat perdarahan pd saluran genitalia.
6. Kekentalan (viskositas) Kekentalan pd sperma dpt diperiksa dgn cara menyentuh sperma dgn pengaduk, kemudian terbentuk benang yg panjangnya secara normal yaitu 3-5 cm. Jika viskositas lebih dari batas normal, kelainan bisa terdapat pd jumlah sel sperma yg terlalu banyak, gangguan liquefaction, dan akibat pengaruh obat-obatan.
Analisa sperma secara mikroskopik, didapatkan:
1. Jumlah sperma Jumlah sel sperma normal adlh 200 juta/ml. Jumlah sel sperma yg kurang dari 20 juta/ml disebut dgn Oligozoospermia Ketika tak dijumpai sel spermatozoa dlm sperma yg diperiksa, maka disebut dgn Azospermia, sedangkan jika sama sekali tak dpt terjadi ejakulasi sperma pd seseorang, maka disebut dgn Aspermia.
2. Morfologi sperma Pada pemeriksaan ini, diperhatikan tentang ukuran, bentuk, dan penampilan sel sperma. Dimana harus lebih dari 50% sel yg diperiksa tampak normal dlm ukuran, bentuk, dan panjangnya. Bentuk yg tak normal pd sperma dpt dijumpai seperti bagian bagian nya yg rusak, seperti kepala, midpiece, dan ekornya. Jika morfologi sperma yg normal hanya berjumlah kurang dari 30 %, maka disebut dgn Teratozoospermia.
3. Motilitas sperma Motilitas (gerak) sperma normal akan bergerak maju dlm garis lurus dgn kecepatan yg baik, normalnya, jumlah sel sperma yg bergerak normal dan aktif dlm 1 jam setelah ejakulasi mencapai lebih dari 50% Menurut WHO, motilitas sperma digolongkan dlm empat tingkatan, yaitu:
- Kelas A : Sperma yg bergerak maju dgn cepat dlm garis lurus
- Kelas B : Sperma yg bergerak maju tetapi dlm garis melengkung / bergelombang, / dlm garis lurus tetapi lambat
- Kelas C : Sperma yg menggerakkan ekornya saja, tapi tak bergerak maju
- Kelas D : Sperma yg tak bergerak sama sekali.
Kelainan pd motilitas sperma disebut dgn Asthenozoospermia.
Inilah postingan kali ni mengenai Pengertian Sperma, Struktur Sperma, Proses Terbentuknya Sperma, Analisa Sperma, dan Kelainan pd Sperma, semoga bermanfaat bagi sobat dan bisa menambah pengetahuan sobat semuanya.
other source : http://instagram.com, http://wikipedia.org, http://softilmu.blogspot.com
0 Response to "Pengertian, Struktur, & Proses Pembentukan Sperma - Sejarah"
Post a Comment