[yoo yeon sook] Healer Episode 17 - 2

baca98.blogspot.com - Sinopsis Healer Episode 17 - 2

Myung Hee bercerita kalau di malam itu, ia hanya berdua dgn Ji Ahn, menunggu kepulangan Gil Ahn. Tiba-tiba Moon Shik menyuruhnya segera pergi karena ada sekelompok orang yg akan menangkapnya. Hanya dgn baju di badan, ia membawa anaknya untk lari. Tapi para preman itu mengejarnya.

Ia pun menyuruh anaknya untk duduk diam di dekat tempat sampah, sementara ia segera berlari beda arah untk mengalihkan perhatian orang-orang itu.

Myung Hee mengambil foto dan menunjukkan foto Ji Ahn yg cantik pd Young Shin. Young Shin meraba wajah itu, tapi bukan foto dirinya tapi foto Myung Hee. Matanya kembali berkaca-kaca saat memuji, Ibunya jg cantik.

Menurut Myung Hee, orang-orang itu mengaku sebagai petani. Orang-orang itu berpikir kalau mereka sedang menggarap negeri ini. Mereka menanam biji-bijian dan mencabut gulma yg merusak lahan pertanian mereka. Dan ketika waktunya tiba, mereka akan memanen hasilnya.

Nafas Myung Hee mulai tak teratur, mata dan mulutnya mulai kaku. Young Shin sadar kalau ni kondisi buruk yg dikatakan ibunya. Buru-buru ia memencet bel dan suster segera muncul, melakukan tindakan agar Myung Hee tak menggigit lidahnya.

Young Shin menggenggam tangan Myung Hee yg terkepal kaku, air matanya kembali tumpah melihat kondisi ibunya yg mengenaskan.

Ia keluar, memandangi semua kue yg disiapkan ibunya khusus untk Ji Ahn. Untuk dirinya. Ia mengambil sepotong biskuit dan membungkusnya hati-hati dgn kertas tisu.

Dalam perjalanan pulang, ia menemukan Jung Hoo berdiri di balik pohon, menunggunya. Walau canggung, Young Shin bercerita kalau ia baru saja bertemu ibunya. Dan ibunya berkata kalau sebenarnya dirinya tak pernah dibuang, tapi hilang. Sepertinya ibu mengalami kecelakaan mobil saat ia pergi setelah menyembunyikanku. Beberapa hari setelah itu, saat ia siuman, ia sudah ada di rumah sakit. Ia tak dpt bergerak, jadi ia tak bisa pergi mencariku.

Jung Hoo mendengarkan semua dgn sabar. Menurut Young Shin, ucapan terakhir ibu padanya adlh jangan berbicara, yg membuatnya tak pernah mau bicara saat ia kecil. Saat ia kecil, ia selalu berpikir kalau ia dibuang, dan itu membuatnya takut. Kalau ia tak tersenyum manis, kalau ia banyak bertanya, mereka akan bosan dan akan membuangnya lagi.

Jung Hoo menatap Young Shin dan berkata, Aku tak akan seperti itu.

Young Shin menarik nafas dalam, Kalau begitu.. bisakah aku bertanya? Jung Hoo mengangguk, dan Young Shin bertanya hal yg menjadi tembok dlm hubungan mereka, Jung Hoo ya.. apakah kau pernah membunuh seseorang?

Jung Hoo menggeleng. Young Shin tersenyum lega, Aku sudah menduganya.

Jung Hoo tersenyum dan menjajari langkah Young Shin. Walau begitu ia ingin membuat pengakuan. Ia menjadi tersangka pembunuhan kemarin malam. Bahkan polisi sudah membuat sketsa wajahnya, yg tak mirip dgn dirinya.

Jung Hoo tak ingin kabur. Yang akan ia lakukan adlh mencari rekaman interogasi ayahnya. Cek, Young Shin akan membantu. Jung Hoo jg akan menemukan orang yg menjebaknya. Cek, yg itu juga. Berikutnya, Ayahmu.. aku harus menemuinya..

Itu.. hmmm.. Ha.. Young Shin tak bisa / tak berani menjawab.

Jung Hoo mendesah galau. Itu yg paling susah, Ia menundukkan kepala, sudah merasa putus asa lebih dulu.

Young Shin mendekati Jung Hoo dan menyelipkan tangannya ke dlm saku jas Jung Hoo, membuat senyum Jung Hoo muncul merasakan tangan yg menyemangatinya itu.

Moon Shik menemui Tetua yg mengatakan kalau ada sekitar 30 ribu orang hilang dlm 6 tahun terakhir, dan kasus hilangnya mereka akan terhapus setelah 5 tahun berlalu, dgn dinyatakan meninggal. Secara retoris, Tetua bertanya jika Moon Ho yg terkenal itu hilang, bagaimana reaksi masyarakat? Ia menjawab sendiri kalau berita itu paling hanya bertahan selama 2 hari karena berita itu tak menyangkut hidup mereka.

Tetua tak berniat mengganti posisi bakal calon walikota. Ia pun tak ingin kasus lama akan terbuka kembali karena rencana mereka berikutnya baru saja mulai. Ia tak ingin ada yg menjegal mereka dgn kasus-kasus lama mereka. Moon Shik berjanji akan mengurus adiknya dan kasus-kasus seperti itu tak akan terjadi lagi.

Sekretaris Oh melaporkan tentang kedatangan Healer dan sekaligus Young Shin. Ternyata Moon Shik tahu kalau Myung Hee menaruh alat penyadap itu dan menelepon Moon Ho diam-diam. Tapi ia tak mempermasalahkannya. Ia malah menganggap Myung Hee sesaat bersemangat karena memiliki permainan baru. Sekretaris Oh tampak bengong melihat cara berpikir Moon Shik yg malah mengkhawatirkan kesehatan istrinya itu.

Ahjumma membenarkan dugaan Jung Hoo tentang nomor 391 yg adlh nomor kotak abu ayahnya. Dan kita melihat Ahjumma tak hanya bicara pd Jung Hoo saja, tapi jg dgn Young Shin dan Moon Ho. Aww.. anggota gengnya bertambah.

Jung Hoo memutuskan kalau ia akan ke rumah abu. Tentunya bersama dgn Young Shin, karena mereka sedang mojok di bis. Para preman itu masih menguntit mereka. Moon Ho pun menyuruh Young Shin untk menyingkir saja. Kau akan membebani Jung Hoo kalau kau pergi bersamanya.

Young Shin cemberut mendengar saran itu. Tapi Ahjumma berkomentar pendek, Tidak juga.., membuat Young Shin tersenyum lebar dan memuji, Ahjumma memang terbaik!

Jung Hoo sudah selesai membersihkan data handphone Young Shin. Ahjumma heran melihat betapa kalemnya Jung Hoo dgn orang-orang yg membuntutinya sementara Jung Hoo sekarang adlh buronan. Bagaimana jika orang-orang itu melapor pd polisi?

Jung Hoo pun menyadari, Ah.. benar juga. Ia menoleh pd Young Shin dan memberi instruksi, Chae Young Shin. Jika sepertinya aku akan tertangkap polisi, apapun yg terjadi kau harus pura-pura tak mengenalku.

Young Shin tersenyum dan mengangguk patuh, Aku mengerti.

Ahjumma langsung membuang headphonenya, mau muntah mendengar perhatian manis Jung Hoo pd pacarnya. Sementara Moon Ho hanya terkekeh geli mendengar percakapan kedua keponakan dan satu bibi itu.

Tawa lepas itu tak luput dari pandangan Min Jae yg datang menemuinya.

Jung Hoo kembali memakai kacamata dan mulai memotret dgn kaca matanya. Ia bertanya apakah Young Shin bisa lari cukup cepat. Young Shin menjawab waktu SMA ia bisa lari 100 meter dlm 17 detik. Jung Hoo memeluk bahu Young Shin dan mengajaknya berjalan ke arah mobil penguntitnya sambil memberitahu cara-cara terbaik dlm membela diri.

Young Shin pura-pura bercermin di mobil, membuat para preman itu memalingkan wajah, tak ingin ketahuan. Hal itu memudahkan Jung Hoo yg menyebar paku payung di bawah mobil itu. Jung Hoo tak berniat untk menghalangi para preman itu untk menguntitnya, tapi hanya untk mengulur waktu sehingga mereka bisa melakukan hal lainnya.

Young Shin tak terlihat gugup, malah asyik bercermin, bahkan melambaikan tangan saat salah satu preman menatapnya. Menyebar paku sudah selesai dan Jung Hoo menyuruhnya untk lari. Young Shin pun mengambil ancang-ancang, tapi kemudian berhenti, Ke arah mana?

Jung Hoo mendelik dan berbisik, Menuju ke arah yg sama seperti tadi. Young Shin pun lari meninggalkan Jung Hoo yg mengetuk kaca jendela mobil itu.

Preman itu membuka mobil, dan langsung di foto oleh Jung Hoo. Satu, dua, tiga, empat. Done. Dan Jung Hoo pun lari menyusul Young Shin.

Di pertigaan, Young Shin dihadang sebuah mobil. Ternyata Dae Young yg membukakan pintu yg kemudian langsung meninggalkannya dan posisi kemudi digantikan Jung Hoo yg tanpa menyapa Dae Young langsung membawa mobil itu pergi. Young Shin bengong melihat aksi mereka.

Sementara preman-preman itu sibuk membersihkan paku payung yg bisa membuat mobil bocor, membuat mereka terlambat mengejar Jung Hoo. Manajer Ahn mengantisipasi hal ni dgn mengawasi CCTV sekitar untk melacak jejak Jung Hoo.

Karyawan Someday heboh melihat kedatangan Min Jae. Redaktur Jang langsung menganggap Min Jae adlh rival karena posisi mereka yg sama. Bukannya bekerja, mereka malah bergosip, bertaruh kalau Min Jae pasti adlh pacar Moon Ho.

Moon Ho melihat anak buahnya mengintip, langsung menutup tirai ruangan. Hanya Reporter Yeo yg terus bekerja dan berkomentar pendek, Jelas sekali. Pasti dia pacarnya si bos.

Kedatangan Min Jae adlh untk menghalangi niat Moon Ho yg ingin menguak Omega Holdings yg menjadi backing-an Kim Moon Shik. Ia mengaku salah menilai Moon Ho yg dulu ia sebut penakut, hanya maju perang selama Moon Ho tak terluka. Ia malah meminta Moon Ho untk terus melakukan hal seperti itu, serangan pelan-pelan tapi lama.

Moon Ho berkata kalau akhir-akhir ni ia sangat bersemangat. Dulu,setiap kali ia bangun pagi, ia selalu bertanya, apa ia sanggup bertahan sehari lagi. Tapi sekarang aku selalu berpikir, apa yg bisa aku lakukan hari ini. Apa yg dikerjakan anak-anak hari ini? Moon Ho tertawa lepas.

Tapi Min Jae tahu, kalau orang-orang yg mereka hadapi itu di luar kuasa mereka, karena mereka punya akal sehat, sedangkan orang-orang itu tak punya.Kau tak bisa menang melawan mereka, kata Min Jae separuh memohon.

Moon Ho tak bisa melakukan hal itu, Jadi kami harus menyerah karena tak dpt menang? Aku akan terlihat benar-benar memalukan di depan anak-anak itu. Aku tak bisa melakukannya.

Young Shin tak merasa cemas dikuntit para preman, tapi malah melakukan analisa detektifnya. Jung Hoo yg menyaksikan itu hanya bisa tersenyum geli, walau tatapannya mengagumi pacarnya yg tak kenal takut. Young Shin heran melihat tatapan aneh Jung Hoo, tapi Jung Hoo hanya tersenyum rahasia.

Dae Young muncul di kantor Someday News, membuat kehebohan kedua. Jung Soo sampai menoleh melihat gadis yg baru dilihatnya sementara para karyawan kembali bergosip melihat Dae Young langsung masuk ke ruangan Moon Ho tanpa permisi, seakan-akan ia adlh pemilik ruangan.

Reporter Yeo yg sibuk bekerja, tetap memberikan analisanya, Jelas sekali. Pasti dia pacarnya si bos.

Hahaha.. haduh.. gini nih kalau anak IT ngasih pendapat. Redaktur Jang hanya bergumam, Rumitnya.. rumitnya..

Jung Hoo dan Young Shin sampai di rumah abu ayahnya. Para preman itu masih setia menguntit mereka. Jung Hoo melirik ke CCTV di langit-langit, tahu kalau Ahjumma mengawasinya dari sana. Diam-diam ia melambaikan tangan. Ahjumma bengong, tapi refleks ia melambaikan tangan juga.

Young Shin menyadari hal itu. Ia mundur dan melambaikan kedua tangannya ke kamera, cukup lama sampai Jung Hoo harus kembali untk menariknya pergi.

Haha.. Ahjumma geli, tak percaya dgn tingkah antik mereka. Sayangnya, para preman yg menguntit mereka tak ikut melambaikan tangan juga, ya..

Young Shin mulai cemas dan menoleh ke belakang, membuat Jung Hoo memeluk bahunya. Ia menceritakan bagaimana gurunya pernah membawanya kemari saat ia remaja. Dengan suara dan logat Young Jae, Jung Hoo berkata, Bagaimanapun juga, ayahmu tak ada di sini. Kita tak tahu ada di mana dia sekarang. Ahh.. tapi tetap saja, kita harus tahu kemana kita harus memberi hormat. Jadi..biarlah ni menjadi tempat untk kita menyapa ayahmu.

Young Shin tersenyum, dan merekapun masuk. Benar saja, di kotak nomor 391 adlh abu ayah Jung Hoo. Jung Hoo memperkenalkan Young Shin pd ayahnya sebagai Oh Ji Ahn dan Young Shin pun memberi hormat.

Secuek Dae Young datang, secuek itu pula Dae Young pergi. Moon Ho keluar ruangan dan mengumumkan kalau mereka akan mengadakan siraran langsung yg ketiga, sekarang juga. Hebohlah para karyawan, karena liputan ni beda dgn apa yg sedang mereka persiapkan.

Tajuk liputan mereka kali ni adlh Dalang yg Mengendalikan Kim Moon Shik dan mereka akan menguak siapa orang itu. Akan ada reportase langsung dan penayangan rekaman. Kira-kira bagaimana mempromosikan siaran ketiga ini?

Redaktur Jang antusias mengatakan kalau pertarungan antar dua saudara Kim Moon Shik-Kim Moon Ho sudah populer, jadi pasti tak sulit. Apalagi selalu ada sosmed yg selalu bisa diandalkan. Moon Ho jg memberitahu, kalau ia tak bisa memutuskan durasi tayang siaran kali ni akan berapa lama.

Jung Hoo membuka kotak abu ayahnya, dan menemukan sebuah kaset di balik foto. Ia mengambil kaset itu, tapi tindakannya itu dilihat oleh para preman. Maka ia diam-diam menyelipkannya ke tangan Young Shin yg diam-diam jg memasukkan kaset itu ke dlm jasnya. Saling bergenggaman tangan, mereka pun memberi hormat pd ayah Jung Hoo dan kemudian pergi meninggalkan ruangan.

Para preman itu mendapat instruksi untk mengepung Jung Hoo dan Young Shin di tempat yg tak ada CCTV. Sementara Ahjumma menelepon polisi, melapor kalau ada mafia yg akan menangkap seorang gadis.

Di luar gedung, Jung Hoo, bergaya ala Bong Soo, bertanya apa kepentingan mereka mengepungnya. Ia mengulur waktu dgn pura-pura gugup, hingga ada mobil polisi yg muncul. Saat itu Bong Soo hilang, berganti dgn Jung Hoo yg berbisik pd Young Shin, menyuruhnya menutup mata. Sekejap, Jung Hoo memukul preman-preman yg terdekat dan menarik Young Shin untk segera lari.

Para preman itu mengejar mereka, dan Jung Hoo berteriak, meminta Young Shin untk melempar kaset itu. Young Shin melempar kaset itu, membuatnya aman dari target kejaran, dan lari ke arah mobil polisi.

Moon Ho menayangkan kematian Park Dong Chul, seorang bekas polisi yg kebetulan adlh penyidik yg mendengar interogasi tersangka pembunuhan yg kebetulan adlh teman Ki Young Jae. Mereka sama-sama bekerja di stasiun radio ilega.

Jung Hoo akhirnya terpojok. Setelah dipukul sekali, Jung Hoo akhirnya memberikan kaset itu. Tapi ternyata bukan kaset, tapi kotak kaset kosong. Whoaa.. jadi Young Shin yg memiliki kaset itu? Preman itu kesal dan memukul Jung Hoo lagi. Jung Hoo kembali menjad Bong Soo yg berjanji akan memberikan kaset itu, sekaligus rekaman video LA pd Tetua. Dan katakan pd Tetua kalau Healer ingin berpindah ke pihaknya.

Moon Ho mengatakan kalau kematian Seo Jeon Seok dinyatakan sebagai bunuh diri karena merasa bersalah setelah membunuh temannya. Tapi anehnya, kematian Seo Jeon seok dan temannya, Ki Young Jae yg berjarak 22 tahun, sama-sama terjadi dgn cara yg sama, diracun.

Dan kali ini, Park Dong Chul memberi pengakuan pd reporter Someday News sebelum meninggal. Tayangan berpindah ke rekaman pembicaraan Dong Chul dgn Jung Hoo di gereja, yg mengatakan kalau orang-orang atas yg menyuruh untk merubah kesaksian itu.

Jung Hoo dibawa ke rumah Tetua dan ia merekam semua dgn kaca matanya. Sementara Moon Shik dan Sekretaris Oh baru saja membuka website Someday News.

Moon Ho memberitahu dugaan sementara kalau Park Dong Chul tewas karena ingin memberikan rekaman itu pd mereka. Dan di tangannya, di atas meja siaran, ada kaset bertuliskan tahun 1992 - Interogasi Seo Jeon Seok. Whoaa.. kaset itu sudah ada di sana?

Orang-orang atas yg dimaksud Park Dong Chul, siapakah mereka? Dan setelah itu Moon Ho diam dan menunggu. Terus menunggu. Staf di studio bingung, apa yg ditunggu Moon Ho?

Di tempat lain, Ahjumma pun menunggu, tangannya menggantung di atas tombol enter. Terus menunggu.

Asisten Tetua berlari masuk ke dlm halaman rumah bosnya, berlari sekencang mungkin. Tangannya memegang handphone, pasti tahu apa yg sedang terjadi di dunia maya sekarang.

Jung Hoo mendengar suara langkah kaki. Ia menoleh dan berkata, Ia datang.

Ahjumma menekan tombol enter.

Moon Ho pun melanjutkan siarannya, Reporter kami telah berada di lokasi untk menemui ‘mereka’ yg dimaksud. Orang-orang biasanya menyebutnya ‘Tetua’.

Ia menoleh pd layar yg sekarang menyiarkan apa yg sedang dilihat oleh Jung Hoo. Jung Hoo berdiri dan tersenyum. Ia tak terburu-buru, menyorot kedatangan mereka, dari kaki ke atas dan ..

Tampaklah Tetua yg menatap padanya. Jung Hoo tersenyum dan menyapa, Annyeonghaseyo..

Dan asisten yg berlari dari halaman itu berhasil itu membelakangi Jung Hoo dan menutupi wajahTetua.

Tapi terlambat, sekarang wajah Tetua sudah muncul di tiap gadget yg membuka website Someday News.

Komentar :

Saya suka saat Moon Ho menganggap anak buahnya sebagai anak-anaknya. Menurut saya, anak-anak yg dimaksud Moon Ho bukan hanya 2 keponakannya itu, melainkan jg anak IT Yeo, dua reporter lain, Jung Soo, bahkan jg Redaktur Jang. Saya suka dgn pride yg dimiliki Moon Ho. Di sini ia yg bertanggung jawab semuanya. Passion yg dulu pernah padam, sekarang muncul kembali dgn adanya anak-anak itu.

Dan Moon Shik.. entahlah.. rasa cinta tanpa syarat (atau obsesi?)nya pd Myung Hee akan membahayakannya. Saya rasa itu adlh kelemahan terbesar Moon Shik. Bukan Moon Ho, Jung Hoo, apalagi Young Shin.

Posted by Unknown