This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

[Sekolah] Alur Cerita One Piece Chapter 726

baca98.blogspot.com - Alur Cerita One Piece Chapter 726

Alur Cerita One Piece Chapter 726
Versi Teks One Piece Chapter 726
Ini dia, One Piece Chapter 726 yg kita tunggu tunggu akhirnya bisa saya post disini. Oke,langsung saja, silahkan baca One Piece Chapter 726 berikut : Setelah Sai jatuh ke lubang itu, satu per satu peserta lainnya jg mulai berjatuhan. Si manusia jaket, si tinju peledak Ideo, bahkan Boo jg kini sudah berada di lubang itu, tempat di mana para peserta yg kalah bisa dikatakan dibuang. Boo : "Kakak!! Kakak!!" "Ukh, tempat ni busuk sekali, di mana kita ni sebenarnya, hah!?? Kenapa banyak mainan dan tumpukan sampah di mana-mana!??"
Sai :"Jadi kau jatuh jg ya Boo.." ( Sai sudah duduk di atas tumpukan sampah sama seperti yg lain) Sai :"Dimana katamu? kami jg ingin tahu di mana kami berada sekarang.." "Oh iya, jangan berdiri di sana terus, pasti masih banyak lagi peserta yg akan berjatuhan kemari."
-One Piece Chapter 726 < Keluarga Riku >-
Di sisi lain tempat itu, tampak jg Ricky si mantan Gladiator sedang memandangi tempat sekitar. Ricky :"Aku tak menyangka di bawah negeri ni ada tempat pembuangan besar seperti ini.." Di belakangnya, Kapten pasukan Dressrosa yg jg dibuang di tempat itu sambil gemetar bertanya, "Maaf jika aku salah, tapi.. apakah anda.. mungkinkah kalau anda itu Raja Riku?" "Raja Riku!??" orang-orang kaget. "Raja Riku? Mustahil, bukankah ia sudah mati??" "Shihaha, raja Dressrosa sebelumnya kudengar orang yg kejam.." Akhirnya gladiator itu pun membuka penutup kepalanya.
Raja Riku : "Kurasa percuma aku menyembunyikannya lagi, terlebih kita berada di tempat seperti ini. Benar apa yg kau katakan, kapten Tank, tapi jangan panggil aku raja lagi.." Raja Riku :"Sekarang aku hanyalah lelaki tua, lelaki tua penuh dosa yg bahkan tak bisa menyelamatkan cucunya sendiri." "Itu Raja Riku!!" "Dia masih hidup!!" Kapten Tank :"Raja Riku!! Jadi anda selamat!!" (Kapten Tank terharu sampai meneteskan air mata. ) Kapten Tank :"Sudah lama ya, hiks, sekarang aku.. bawahannya Dofla.." Raja Riku :"Tak perlu mengatakannya lagi, aku sudah tahu." "Sebenarnya kau mengawasi Viola, kan? Mana mungkin aku meragukan orang sesetia dirimu. Pasti ni sulit bagimu.." Kapten Tank :"Tidak.. ni tak ada apa-apanya dibanding apa yg telah anda jalani.." Elizabello :"Hei, raja Riku!!" ( Raja Prodence, Elizabello baru menyadarinya dan kemudian iapun menghampiri lelaki tua itu.) Raja Riku :"Oh, Raja Prodence.." "Lama ya tak jumpa, kau sudah berkali-kali menyelamatkan negeriku!! Aku senang kau selamat!!" Raja Prodence memeluk raja Riku erat-erat.
Raja Prodence :"Hei, hei.." Raja Riku yg sudah tua sampai tak bisa bergerak. "Sejak kau menghilang, negeri ni kehilangan keseimbangannya dan terus berperang. Aku sudah muak dgn ni semua." Sai :"Elizabello!! Kau mungkin muak, tapi kalau seseorang menangis, orang lain tertawa!". "Ada orang yg tertawa sambil mengendalikan perang dan terus membunuh!!"
Boo :"Menjual persenjataan ke negeri-negeri yg berperang!!" lanjut Boo, adiknya. Qinjao :"Broker itu dikenal dgn sebutan Joker, yg merupakan nama Doflamingo di dunia bawah. Namun, aku tak tahu dimana senjata itu dibuat dan disimpan." "Selama negeri kami, negeri bunga sedang berperang, dia menjual senjata ke musuh kami.."

Sai :"Berdasarkan perintah dari raja negeri bunga, kami Happou Navy sebenarnya datang kemari untk menghentikan penyelundupan senjata itu!! Raja Riku, akibat ulahmu Doflamingo menjadi raja, dan itu telah menyebabkan begitu banyak masalah pd negeri tetangga!!"
Dagama :"Benar sekali, Elizabelo-sama!!"( Dagama mendukung Sai.) "Kita jg jadi banyak berhutang terimakasih pd Dressrosa!! Tapi sekarang nama Raja Riku.."
Kapten Tank :"Diam kau Dagama!!" "Seseorang yg sepuluh tahun lalu tak ada di sana untk melihat secara langsung tak berhak untk mengeritik raja!!"

Raja Riku :"Biarkan saja, Tank.."
Raja Riku seolah membiarkan dirinya terus dicela oleh orang-orang. Meski perlahan, mulai terlihat fakta yg sesungguhnya mengenai raja yg katanya dibenci oleh seluruh penduduk Dressrosa itu.
"Raja Riku, aku jg merupakan tentara dari pasukan yg dulu.." (ucap seseorangdi belakang Raja Riku) "Aku juga.. Raja Riku!!" (tentara yg lain pun menyusul.) Bahkan tak hanya manusia, beberapa boneka yg kelihatannya sudah rusak pun kembali bangkit. "Uwaah!! Mainannya bergerak!?? Bukannya mereka sudah rusak dan mati!??" Tentara-tentara dari pasukan lama dan boneka-boneka itu menunduk dan kemudian memberi hormat pd Raja Riku.
"Tentara pasukan Dressrosa yg lama.. dan bahkan mainan menunjukkan hormat mereka??" "Kenapa? bukankah Raja Riku itu adlh orang yg dibenci oleh penduduknya??" (Ucap para pemuda Dressrosa. ) Di sisi lain tempat itu, Hack si manusia ikan secara diam-diam sedang berkomunikasi dgn dunia luar menggunakan denden mushi. Hack : "Kalau ada jebakan besar seperti ini, lantai bawah ni mungkin masih menyimpan rahasia lain di dalamnya.." bisiknya pelan. " Ok, teruslah mencari.." ucap seseorang yg ia ajak berkomunikasi. Kembali ke sisi Sai, sesuatu semacam lendir yg besar dan lengket tiba-tiba saja meraih tubuhnya dan kemudian menariknya menuju lubang-lubang yg ada di langit-langit ruangan luas itu. Sai :"A-apa yg terjadi!!???" Boo :"Kakak!!!" Qinjao :"Sai!!!" Di atas sana, seorang manusia lendir tampak memberi perintah pd boneka berbentuk kera. "Sudah selesai, jangan khawatir." Ucap manusia lendir’’ "Kau tak boleh menyakiti manusia, kau harus mematuhi perintah keluargamu. Patuhilah aturan yg ada, para peserta ni semuanya tipe kekuatan, teruslah berjalan dan ketika kau sampai di pintu keluar, kau akan menemukan pabrik dan pelabuhan komersil, bekerjalah di sana."
Boneka kera yg tampaknya merupakan peserta buangan yg baru saja diubah menjadi mainan itu menuruti permintaan orang tadi. Boneka Kera :"Apa-apaan ini!? Aku tak bisa mengendalikan tubuhku, aku tak bisa menolak perintahnya! apa yg terjadi padaku!??"(Ucap Boneka Kera dlm hati) Beralih ke tempat lain, di Koloseum, penjara tempat teman-teman gladiator Rebecca dikurung, tampak Luffy masih ada di sana, bersama dgn tawanan-tawanan itu menyaksikan pertarungan lewat layar proyektor. Tapi tentu saja, para tawanan di dlm sementara Luffy berada di luar jeruji besi.
Luffy :"Maju Rebecca!! Hei, kenapa si kubis, ayo perlihatkan Rebecca!!" "Hmm, aku tak akan bisa melihatnya kalau terus di sini." "Aku ingin memberi dukungan secara langsung."
Luffy :"Ah.." "Tapi ngomong-ngomong,"( Luffy menghentikan langkahnya,) "Kupikir semua orang di negeri ni bahagia, tapi kelihatannya kalian tak begitu??"
"Yang kau lihat itu merupakan dunia cerah bagi para pemenang." (ucap tawanan) "Doflamingo membagi penduduk menjadi dua kelompok, pemenang yg mematuhi peraturan, dan pecundang yg tak patuh, sama seperti pemerintah dunia."

"Para pecundang diperlakukan seperti sampah. Kalau kau menyembunyikan sampah di kegelapan, maka negerimu akan terlihat menarik, iya kan?" (ucap tawanan)
Luffy : (teringat akan masa lalunya ) Di masa kecilnya, saat masih bersama dgn Ace, Sabo, mereka jg sempat merasakan bagaimana negeri bangsawan yg dalamnya terlihat sangat bahagia, tapi mengorbankan orang-orang pinggiran di luar dan memperlakukannya seperti sampah.
Luffy :"Jadi ni mirip negeri tempatku tumbuh ya.."

"Kalau kau mulai mempertanyakan apa yg kau lihat, kau akan menemukan banyak keganjilan di negeri ini. Kami bahkan merasa ada kegelapan yg lebih dlm lagi di sini, jadi kau berhati-hatilah."( ucap tawanan) Setelah keluar dari ruangan itu, tampak di luar si nyentrok Bhartolomew sudah menunggu. Bhartolomew :"Aaaaaaah !!! (Bhartolomew begitu senang sampai menangis saat melihat Luffy muncul.)
Di taman bunga, di sisi Usopp dan para mahluk kerdil pasukan Riku, Raja Tontatta :"Menurut cerita kuno, keluarga kami yaitu keluarga Tontatta pergi berkelana menyeberangi lautan untk mencari persediaan yg tak kami miliki di negeri kami. Tapi kemudian, manusia besar menemukan kami dan keluarga kamipun mulai berkurang sedikit demi sedikit." Raja Tontatta :"Tapi kemudian, raja dari negeri tetangga yaitu Dressrosa menjanjikan persediaan dan keamanan bagi kami dgn syarat kami harus mau bekerja untuknya . Nama raja itu adlh Donquixote, yg masih berkuasa sembilan ratus tahun yg lalu. Namun, itulah bagian terburuk dari sejarah Tontatta."

Raja Tontatta :"Itu adlh awal dimulainya era perbudakan kami. Keluarga kerajaan begitu kejam dan kasar, dan raja itu seperti iblis bagi kami. Dia memaksa kami untk bekerja di bawah tanah, tak terlihat oleh siapapun. Sementara, manusia-manusia besar hidup di atas dgn kekayaan dan kemegahan yg diciptakan oleh Tontatta." Sambil mendengar cerita itu, orang-orang kecil Tontatta menangis. Raja Tontatta :"Aku tak tahu apa yg terjadi pd seratus tahun yg hilang, tapi delapan ratus tahun yg lalu, raja baru terlahir di Dressrosa, ialah Raja Riku!!"
Saat mendengar nama Raja Riku, orang-orang Tontatta yg tadi menangis berubah menjadi senang dan bersemangat, seolah ni merupakan bagian terbaik dari cerita itu.

Raja Tontatta :"Raja Riku yg mendengar apa yg telah terjadi pd kami orang-orang kecil di dunia bawah terus bersujud meminta maaf sambil menangis, dan kemudian ia memutuskan untk mengganti rugi kami atas apa yg sudah terjadi."
Raja Tontatta :"Dia bilang kalau kami boleh mengambil apapun yg kami butuhkan dari negeri ini, dan kami tak perlu bekerja. Dia menganggap itu sebagai tindakan peri dan berhasil meyakinkan orang-orang. Itulah awal dari legenda peri di negeri ini."
Tak hanya para manusia kecil, Franky pun tampak terharu mendengar cerita itu.
Raja Tontatta :"Negeri ni waktu itu dipimpin oleh Raja Riku, raja baik hati yg sering membantu negeri tetangga yg sedang berada dlm kesulitan. Negeri ni waktu itu mungkin bukan negeri yg kaya, tapi perlahan negeri ni berubah menjadi tanah indah yg penuh dgn bunga."

Raja Tontatta :"Inilah bagaimana ikatan delapan ratus tahun yg lalu antara Tontatta dan keluarga Riku lahir. Tapi setelah sembilan ratus tahun berlalu, sekarang, Doflamingo, pewaris tahta keluarga Donquixote muncul dan mencoba kembali mengulang sejarah kelam yg pernah terjadi. Lima ratus rekan kami termasuk putriku Moncherry telah jatuh ke tangannya."
"Era itu tak boleh kembali!!!" "Yeahh!!! Kita harus bertarung untk menghentikannya!!!" (seru orang orang Tontatta)

"Ya, kembalinya keluarga Donquixote berdampak buruk baik bagi Tontatta maupun Dressrosa." (ucap si tentara mainan.)
Ussop :"Aku jg memikirkan hal yg sama!!" "Tentu saja, Ussoland!!" (ucap orang-orang Tontatta) "Usoland!!!"
Franky :"Uukh, Raja Riku benar-benar orang yg baik. Dia bahkan ramah pd mahluk kerdil seperti kalian.." (ucap Franky sambil mengusap air matanya.)

"Orang kerdil!!??" Tanya orang Tontatta Franky :"Maksudku dlm artian positif.." "Kalau begitu tak apa.." (orang Tontatta memang sangat mudah mempercayai orang)
Robin :"Tapi mengapa orang-orang membenci Raja Riku??"
"Suatu hari, sepuluh tahun yg lalu.." "Suatu insiden terjadi, yg membuat nama Raja Riku menjadi rusak hanya dlm satu malam. Orang-orang tak tahu kenyataan di balik kejadian itu, raja hanya mencoba untk melindungi negeri ni sampai akhir."(cerita si prajurit mainan)
(prajurit mainan malanjutkan ceritanya ) : "Waktu itu Doflamingo mencoba untk benar-benar menghabisi keluarga Riku, aku berhasil menyelamatkan Rebecca, yg merupakan keluarganya. Tapi pd akhirnya, tetap saja kami tertangkap. Rebecca sekarang menjadi caci-makian bagi orang-orang di koloseum. Aku rela mati demi melindungi kepercayaan Raja Riku dan hidup Rebecca."
Robin :"Kenapa kau begitu menyayangi Rebecca ?’’
"Aku tak bisa melindungi ibu Rebecca. Aku tak akan pernah melupakan hari ini. Mungkin dia tak mengingatku sebelum aku menjadi mainan. Sebenarnya aku adalah.. ayah kandung Rebecca.." (ucap tentara mainan)…
Bersambung ke One Piece Chapter 727 Gimana artikelnya ,Sob? Menarik nggak , nantikan update terbarunya ya !!! SEMOGA BERMANFAAT!!
TERIMA KASIH…

source : http://massterseo.blogspot.com, http://pinterest.com, http://youtube.com

0 Response to "[Sekolah] Alur Cerita One Piece Chapter 726"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *